Heboh tentang ramalan Kiamat
baik dari dunia barat dengan ramalan atau prediksi suku maya yang kemudian
dipopulerkan oleh seorang pendeta Camping, Ramalan Mama Lauren dan terakhir
prediksi kiamat yang dikaitkan dengan Susunan dan jumlah arca di candi Borobudur
yang memprediksi Kiamat atau Doomsday/raptureday bahasa orang inggrisnya.
Sebenarnya Isyuu Ramalan dan
prediksi Kiamat sudah lama sebut saja misalnya Tanggal 9 Bulan 9 Tahun 1999
dengan angka serba sembilannya, kemudian Tanggal 10 Bulan 10 2010, kemudian
Tanggal 11 Bulan 11 2011 dan baru baru ini berkembang tanggal 20 Bulan 12 Tahun
2012 (20-12-2012) maupun Tanggal 21 Bulan 12 Tahun 2012 menganalisa kombinasi
angka unik berulang yang selalu dikaitkan dengan prediksi Kiamat, sekelumitinfo
berpendapat bahwa kombinasi yang terakhir adalah Tanggal 12 Bulan 12
Tahun 2012; setelah itu tidak akan ada kombinasi angka unik yang
lainnya sampai dengan bergantinya Abad atau tahun 3000 sekian baru akan
terulang kembali kombinasi kembar Twin angka Tanggal Bulan dan Tahun.
Tentu saja kalau Kiamat yang sesungguhnya belum terjadi di tahun 2012 nanti.
Nah anda dapat mencoba dan tidak
akan menemukan Kombinasi Tanggal Bulan dan Tahun dengan angka kembar
Uniknya setelah 12-12-2012 atau 12-12-12 tentunya sebelum Abad Berikutnya
(Tahun 3000 an).
Sekelumit info mendapat info
menarik tentang Atom Besar Kiamat yang dimaksud akan terjadi di Tahun 2012
sebagai berikut:
Kiamat 2012 adalah terjadinya Badai
Matahari:
Menurut Pak Bambang S
Tedjasukmana dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), bahwa
fenomena yang akan muncul pada sekitar tahun 2011-2012 adalah badai
Matahari. Prediksi ini berdasar pada pemantauan pusat pemantau cuaca
antariksa di berbagai negara maju yang sudah dilakukan sejak tahun 1960-an dan
Indonesia oleh LAPAN telah dilakukan sejak tahun 1975.
Badai Matahari = Flare dan
CME
Masih menurut ahli lain dari
LAPAN, bahwa badai Matahari akan terjadi ketika adanya flare
dan Corona Mass Ejection (CME). Apa itu Flare..? Flare adalah
ledakan besar di atmosfer Matahari yang dahsyatnya menyamai 66 juta
kali ledakan bom atom Hiroshima. Padahal bom atom yang dijatuhkan Paul
Tibbets, pilot pesawat Amerika Serikat (AS), B-29 Enola Gay, Agustus
1945, telah merenggut sekitar 80.000 jiwa manusia. Berarti kalau dikalikan 66
juta lagi, inilah Atom besar kiamat yang diperkirakan akan terjadi di
Tahun 2012.
Sedang CME adalah
sejenis ledakan sangat besar (Atom Besar) yang menyebabkan
lontaran partikel2 berkecepatan tinggi yakni sekitar 400 km/detik.
Gangguan cuaca Matahari ini
dapat mempengaruhi kondisi muatan antariksa hingga mempengaruhi magnet Bumi,
selanjutnya berdampak pada sistem kelistrikan, transportasi yang mengandalkan
satelit navigasi global positioning system (GPS), dan sistem komunikasi yang
menggunakan satelit komunikasi dan gelombang frekuensi tinggi (HF), serta dapat
membahayakan kesehatan atau kehidupan manusia, misal karena magnet Bumi
terganggu, maka alat pacu jantung juga akan terganggu.
Berkaitan dengan Atom Besar Kiamat 12 -12-2012
yang yang terakhir menurut sekelumitinfo berikut juga sekelumit info kutip
kaitannya “
“setelah membaca lebih jauh,
berakhirnya kalender Maya di 21 Desember 2012 itu lebih disebabkan oleh
berakhirnya siklus kalender, yang disebabkan oleh “kehabisan angka”. Sistem
Kalender Maya berbasiskan pada bilangan 20 (bi-desimal) , berbeda dengan
kalender lainnya yang berbasiskan bilangan 10 (desimal). Mengutip tulisannya mbak
Avivah Yamani di langitselatan.com, dengan metode penulisan 0.0.0.0.0 dan
hobi-nya suku Maya dengan siklus 13 dan 20 serta start kalender Maya ini
ekivalen dengan 11 Agustus 3114 BCE, maka posisi 13.0.0.0.0 sebagai angka
terbesar dalam kalender Maya ini akan ekivalen dengan 21 Desember 2012. Nah
setelah 13.0.0.0.0 ini terlampaui, kalender Maya tidak mengenal angka
13.0.0.0.1 atau yang lebih besar, karena akan kembali ke posisi 0.0.0.0.1 alias
angka paling kecil. Inilah yang saya maksud dengan “kehabisan angka” tadi. So,
satu hari setelah 21 Des 2012 itu, atau pada 22 Desember 2012, kalender Maya
memulai siklus barunya dengan angka 0.0.0.0.1.
Sementara jika meninjau fakta2
“ilmiah” yang dikatakan menyertai isu kiamat 2012 ini, sebagian besar juga
meragukan. Sebut saja misalnya retaknya medan magnet Bumi, yang disebut-sebut
telah mencapai panjang 160.000 km di angkasa sebagai South Atlantic Anomaly
(SAA). Sementara fakta yang ada, SAA ini merupakan area dimana posisi sabuk
radiasi van-Allen paling dekat dengan permukaan Bumi dan terjadi akibat
perbedaan viskositas antara batuan kerak Bumi dan lapisan selubung dengan inti
Bumi. Perbedaan viskositas membawa pada perbedaan kecepatan rotasi, yang (meski
kecil sekali), memiliki beberapa efek, ya salah satunya munculnya SAA ini.
Sementara soal Yellowstone
caldera yang dikatakan akan meletus dahsyat kembali (dengan memuntahkan tephra
sedikitnya 2 juta km3, jika merujuk letusan terdahulu) guna mengikuti siklus
letusan 600.000 tahun sekali, jika kita cek langsung ke USGS (yang langsung
memonitor kaldera ini), ternyata Yellowstone memiliki periode letusan rata-rata
640.000 tahun. Jika kita “saklek” dengan angka ini, masih ada selang waktu
40.000 tahun bagi Yellowstone untuk meletus. Meski, dalam vulkanologi, yang
namanya periode letusan rata-rata itu hanyalah menjadi patokan, bukan untuk
keperluan prediksi apalagi peramalan. Sebut saja misalnya dengan Gunung Merapi
di Jateng-DIY. Dalam perspektif vulkanologi, gunung ini seharusnya sudah
meletus kembali karena periode letusannya 2 – 3 tahun (dengan letusan terakhir
Juni 2006 silam), namun sampai kini gak ada aktivitas yang menunjukkan
perkembangan ke sana.
Di Yellowstone, memang pada
Januari lalu terekam adanya seismic swarm, alias rangkaian gempa2 vulkanik yang
menjadi tanda migrasi magma. Namun selang waktu seismic swarm ini sangat pendek
(hanya 2 minggu) sehingga tak bisa diterjemahkan sebagai adanya pasokan magma
secara terus menerus yang sedang menembus kulit Bumi menuju ke permukaan
kaldera. USGS menyebut seismic swarm berdurasi pendek ini biasa terjadi di
Yellowstone caldera, demikian pula di kaldera2 lain yang ada di dunia baik
mulai dari Toba (yang ini juga rutin direkam BMKG), Krakatau maupun yang paling
muda seperti Pinatubo.
Sementara soal planet Nibiru,
alias planet X itu, seperti pernah saya tulis, itu cuman mitos lama dari era
Babilonia yang tak pernah bisa dibuktikan. Jika ada planet bernama Nibiru yang
ukurannya hampir menyamai Saturnus itu, maka tentunya planet ini sudah nongol
dalam pelat-pelat fotografis seabad silam ketika Clyde Tombaough dkk melakukan
systematic search untuk menemukan Pluto. Apalagi dengan teknologi terkini
dimana planet tidak hanya diobservasi dengan spektrum cahaya tampak semata,
namun juga dengan inframerah, ultraviolet dan gelombang radio. Ketika teknologi
astronomi masa kini bahkan demikian powerfull untuk menemukan sejumlah planet
baru yang mengorbit bintang2 tetangga alias ekstrasolar planets, maka sulit
diterima jika ada benda langit asing sebesar Saturnus yang masih bersembunyi dalam
region tata surya kita, dalam rentang jarak dari orbit Pluto hingga kawasan
awan komet Oort.
Memang, seperti pernah ditulis
pak AR Sugeng R, potensi terbesar dari
Kiamat 2012
adalah badai Matahari, dimana secara siklusnya pada rentang waktu 2011-2012
sunspot number Matahari memang mencapai puncaknya dan berkorelasi langsung
dengan tingginya semburan proton energetik dari permukaan Matahari ke segala
arah. Model2 matematis yang dikembangkan NASA menyebut badai Matahari ini akan
menyamai peristiwa Carrington 1859 silam, dengan efek yang merusak terhadap
sistem telekomunikasi, satelit dan kelistrikan. Sebagai gambaran, badai
Matahari 1989 (yang kekuatannya mampu membelokkan arah jarum kompas hingga 7
derajat dari magnetic north) mengakibatkan kerusakan pada trafo listrik Ontario
Hydro dan menyebabkan sebagian AS dan Kanada mengalami mati listrik hingga 9
jam. Dan dalam badai Matahari 2011-2012 (yang diperkirakan mampu membelokkan
arah jarum kompas hingga 15 – 20 derajat), tentunya kerusakan itu bisa
menjangkau daerah yang lebih jauh, bahkan hingga ekuator.
Tentang tumbukan benda langit,
memang tata surya kita sedang melintasi bidang galaksi Bima sakti dan itu akan
menyebabkan perturbasi gravitasi dari bintang2 tetangga kita menjadi maksimal.
Persoalannya, kapan perturbasi itu mampu menghentakkan jutaan benda langit mini
di awan komet Oort dan sabuk asteroid Kuiper hingga berubah menjadi komet-komet
yang menghujani tata surya bagian dalam, saat ini belum bisa dikuantifikasi.
Kita hanya tahu itu akan terjadi, tapi kapan ? Belum diketahui.”
Semoga kita selamat baik terjadi
ataupun terjadi Kiamat di Tahun 2012 amiin.
Yang penting adalah bagaimana
kita bersiap diri
menghadapi Kiamat baik itu kiamat kecil maupun kiamat besar.