"Kiamat" bersama Bintang Tua Betelgeuse
Sabtu, 22 Desember 2012
0
komentar
Bismillahirrahmanirrahim.
Stellarium
Betelgeuse tampak pada hari kiamat Maya, Jumat (21/12/2012),
bersama sejumlah benda langit lain, mulai bintang Sirius yang paling
terang hingga Jupiter.
Kiamat Maya
yang sempat membuat keributan batal sudah. Saatnya kini melanjutkan
hidup seperti biasa. Salah satu aktivitas pertama yang bisa dilakukan
adalah mengamati langit malam. Semoga saja tidak hujan.
Jumat (21/12/2012) malam ini, ada beberapa benda langit yang tampak. Sesaat setelah Matahari terbenam, ada Mars yang memerah di ufuk barat, sementara di sisi timur ada Jupiter yang akan terbit.
Namun, yang istimewa adalah Betelgeuse, salah satu bintang yang paling terang dilihat dari Bumi. Sebabnya, bintang yang berjarak 430 tahun cahaya ini sempat digosipkan akan meledak pada tahun 2012 menjadi Matahari kedua dengan partikelnya yang mampu menghantam Bumi.
Tentu saja, gosip itu cuma seperti rumor soal kiamat Maya. Takkan terjadi. Situs astronomi Indonesia, Langitselatan, menyatakan bahwa Betelgeuse memang sedang ada pada masa tuanya, tetapi masih akan meledak jutaan tahun lagi.
Dikatakan, Betelgeuse berjarak 640 tahun cahaya dari Bumi. Cahaya ledakan Betelgeuse butuh 640 tahun untuk mencapai Bumi. Jadi, jika Betelgeuse meledak, manusia baru bisa menyaksikannya 640 tahun setelah kejadian.
Tentang ledakan supernova dengan partikel neutrino yang membahayakan Bumi, situs Daily Galaxy juga menguraikan bantahannya. Bumi hanya bisa terdampak supernova yang berjarak 30 tahun cahaya dari Bumi. Dengan jarak 640 tahun cahaya, Betelgeuse takkan menghancurkan Bumi.
Betelgeuse saat ini disebut sebagai bintang raksasa merah. Usia bintang ini pendek dan saat ini telah memasuki masa tuanya. Kecerlangannya mencapai 100.000 kali Matahari dan ukurannya juga mencapai 1.000 kali Matahari.
Jika ada di tata surya, Betelgeuse sudah melahap Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Kondisi Betelgeuse saat ini mencerminkan kondisi Matahari sekitar 5 miliar tahun lagi saat menua dan berubah menjadi bintang raksasa merah.
Malam ini, Betelgeuse bisa disaksikan setelah Matahari tenggelam di langit timur. Bintang ini akan tampak dengan magnitud 0,45, cukup terang. Magnitud menyatakan kecerlangan benda langit, makin negatif, makin terang.
Bersama Betelgeuse, akan tampak pula bintang lain seperti Sirius yang paling terang, Aldebaran dan Capella. Saatnya memandang indahnya langit malam. Tak perlu merisaukan hari kiamat, apalagi membayangkan ledakan bintang itu akan menghancurkan.
Jumat (21/12/2012) malam ini, ada beberapa benda langit yang tampak. Sesaat setelah Matahari terbenam, ada Mars yang memerah di ufuk barat, sementara di sisi timur ada Jupiter yang akan terbit.
Namun, yang istimewa adalah Betelgeuse, salah satu bintang yang paling terang dilihat dari Bumi. Sebabnya, bintang yang berjarak 430 tahun cahaya ini sempat digosipkan akan meledak pada tahun 2012 menjadi Matahari kedua dengan partikelnya yang mampu menghantam Bumi.
Tentu saja, gosip itu cuma seperti rumor soal kiamat Maya. Takkan terjadi. Situs astronomi Indonesia, Langitselatan, menyatakan bahwa Betelgeuse memang sedang ada pada masa tuanya, tetapi masih akan meledak jutaan tahun lagi.
Dikatakan, Betelgeuse berjarak 640 tahun cahaya dari Bumi. Cahaya ledakan Betelgeuse butuh 640 tahun untuk mencapai Bumi. Jadi, jika Betelgeuse meledak, manusia baru bisa menyaksikannya 640 tahun setelah kejadian.
Tentang ledakan supernova dengan partikel neutrino yang membahayakan Bumi, situs Daily Galaxy juga menguraikan bantahannya. Bumi hanya bisa terdampak supernova yang berjarak 30 tahun cahaya dari Bumi. Dengan jarak 640 tahun cahaya, Betelgeuse takkan menghancurkan Bumi.
Betelgeuse saat ini disebut sebagai bintang raksasa merah. Usia bintang ini pendek dan saat ini telah memasuki masa tuanya. Kecerlangannya mencapai 100.000 kali Matahari dan ukurannya juga mencapai 1.000 kali Matahari.
Jika ada di tata surya, Betelgeuse sudah melahap Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Kondisi Betelgeuse saat ini mencerminkan kondisi Matahari sekitar 5 miliar tahun lagi saat menua dan berubah menjadi bintang raksasa merah.
Malam ini, Betelgeuse bisa disaksikan setelah Matahari tenggelam di langit timur. Bintang ini akan tampak dengan magnitud 0,45, cukup terang. Magnitud menyatakan kecerlangan benda langit, makin negatif, makin terang.
Bersama Betelgeuse, akan tampak pula bintang lain seperti Sirius yang paling terang, Aldebaran dan Capella. Saatnya memandang indahnya langit malam. Tak perlu merisaukan hari kiamat, apalagi membayangkan ledakan bintang itu akan menghancurkan.
Sumber : Langitselatan, Daily Galaxy